jalansitu

Sudah pernah ke Tahu Gimbal Pak Yono di Bumijo, Jogja?

Yang pernah lewat jalan Tentara Pelajar, tepatnya seputar bank BPD DIY pada siang hari, pasti akan memperhatikan rame-rame di pinggir jalan ini. Deretan mobil yang parkir di depan sebuah warung sering membuat macet lalu lintas yang menuju perempatan Pingit. Sebenarnya, mobil-mobil yang parkir masih menyisakan setengah lebar jalan untuk lewat. Tapi posisinya yang berada di tikungan, membuat mobil yang mau lewat kecele mengantri dibelakangnya karena mengira mobil-mobil tersebut sedang antri traffic light. Saya sarankan sih tukang parkir menyediakan satu cone untuk diletakkan di belakang mobil yang parkir paling belakang. Dengan begitu mobil yang mau lewat bisa ancang-ancang melebar ke kanan dan nggak kecele.

Okey, kembali ke tahu gimbal. Setahu saya tahu gimbal itu makanan khas Semarang. Karena itu, awalnya saya tidak tertarik untuk membeli. Tapi melihat warung tersebut yang selalu ramai, akhirnya tergoda juga.

Awalnya saya tidak terlalu terkesan karena penampilannya seperti tahu tek, hanya saja ada telur ceploknya. Setelah lama tidak kesana, saya kesana lagi karena butuh makan dan sedang berada di daerah itu. Di kesempatan kedua ini barulah saya heboh karena merasakan ada sesuatu yang renyah, yang bukan sekedar bakwan. Udang! Dan udangnya ada terus, dan terus.

Mungkin saya berlebihan tapi rasanya memang beda banget dengan waktu pertama kali beli. Mungkin ini ada hubungannya dengan musim udang. Di waktu tertentu kita kan sulit menemukan udang di pasaran. Kalaupun ada, harganya bisa melambung dua kali lipat. Tapi setelah beberapa kali beli, saya masih merasakan udangnya, tuh.

Lalu berapa harga tahu gimbal lengkap dengan ketupat, telur ceplok, gimbal udang, dan sayuran ini? Cukup Rp 14.000,- saja per porsi. Kalau beli gimbalnya saja, harganya Rp 4.000,-.

Oya, saya belum pernah makan disana, ya. Saya selalu beli bungkus karena tempatnya ramai sehingga tidak kebagian tempat duduk dan parkirnya bikin was-was. Tapi itu bukan berarti antrinya lama, lo. Penjualnya terus membungkus beberapa porsi untuk stok. Jadi ketika ada pembeli minta bungkus, nggak perlu menunggu, bisa langsung bayar. Jangan khawatir mbedhedek (Ih apa sih bahasa Indonesianya?) karena saus kacangnya dipisah.

Nah, teman-teman. Kalau pengin tahu gimbal nggak perlu jauh-jauh ke Semarang deh.

Tahu Gimbal Pak Yono.

Jl. Tentara Pelajar No.17, Bumijo, Jetis, Yogyakarta

Telpon 0815-4869-2699

Buka: jam 09.00 - 17.00. Minggu tutup.

Harga: Rp 14.000,- per porsi

Senja itu enaknya break dari kegiatan dulu ditemani wedang bajigur di batas kota Jogja.

Mungkin banyak yang merasakan, senja itu membawa perasaan sendu. Semua seperti melambat, hanyut perlahan, menuju malam. Lalu sunyi.

Karena itu, bisa break kala senja itu menentramkan sekali. Hanya duduk menikmati langit yang berubah adalah privilege. Apalagi dengan minuman yang menghangatkan dan menenangkan.

Wedang bajigur adalah salah satu minuman kesukaan saya. Rasanya lebih lembut dari wedang jahe tapi tidak terlalu manis seperti wedang ronde atau terlalu pekat seperti bandrek. Sayangnya, yang berjualan ronde di Jogja tidak terlalu banyak. Yang pernah saya coba di Jogja Paradise dan Bude Warsi. Semuanya enak dengan gaya masing-masing.

Suatu hari, seorang teman bertanya apakah saya sudah pernah mencicipi Sate Ratu?

Sate merah. Bagaimana? Menggiurkan, ya?

Tentu saja, sudah. Sate Ratu terletak di area Jogja Paradise Food Court, salah satu tempat makan favorit kami sekeluarga di Yogyakarta. Hanya saja waktu itu saya tidak duduk di outlet Sate Ratu, melainkan di food court utamanya. Sate yang saya pesan diantar kesana. Kali ini, teman saya itu mengajak saya untuk menikmati Sate Ratu di outletnya, dan ditemani oleh pemiliknya. Wah, ajakan yang sangat menarik.

Jogja Paradise Food Court adalah area makan yang nyaman jika teman-teman malas dengan ribetnya makan di dalam mall. Halamannya luas dan pemandangannya adem, membuat kita lupa kalau berada di pintu masuk Jogja yang sangat ramai. Jika teman-teman masuk dari arah Magelang atau utara, posisinya berada setelah fly over Jombor. Jika teman-teman datang dari arah kota Jogja atau selatan, teman-teman harus memutar dulu di bunderan Jombor. Jangan melanggar plang larangan u-turn, ya. Memutar saja di bunderan untuk berputar arah.

Wall of fame berupa kesan para tamu dari 67 negara.

Lalu dimanakah outlet Sate Ratu ini? Letak Sate Ratu ada di ujung belakang sebelah kanan area. Tepatnya dekat panggung terbuka. Kalau membawa kendaraan bisa parkir ke dalam hingga dekat dekat Sate Ratu. Saya sih lebih senang parkir di depan, lalu jalan kaki dibawah pepohonan rindang. Kalau tidak buru-buru bisa foto-foto sebentar disitu.

Outlet Sate Ratu tampak sederhana tapi rapi dan bersih. Interiornya disesuaikan dengan menu utama, yaitu sate merah, untuk menciptakan suasana yang santai. Tempat pembakaran ada di depan outlet dan memiliki kapasitas besar sehingga tamu tidak butuh waktu terlalu lama menunggu.

Saya datang terlambat karena jalanan Jogja macet parah dimana-mana akibat kedatangan presiden, demo mahasiswa, rombongan jenazah dan penggalangan dana siswa di traffic light. Saya sendiri hampir tak percaya, bagaimana semua bisa berbarengan menghalangi jalan saya. Ternyata saya memang datang paling akhir. Disana sudah menunggu teman-teman blogger dan pak Budi Seputro, pemilik Sate Ratu

Pak Budi mengelola Sate Ratu bersama Bu Maria, sang istri. Tapi Bu Maria tidak ikut ngobrol karena sibuk melayani tamu, termasuk kami. Pak Budi mengawali usaha kuliner setelah keluar dari dunia entertainment malam, dunia yang sebenarnya sudah memberikan pengakuan terhadap tangan dinginnya. Pak Budi menyebut peralihan ini sebagai pertobatan.

Pertobatan seringkali disertai dengan ujian. Mulanya pak Budi mendirikan Angkringan Ratu, yaitu angkringan dengan konsep premium. Setelah 9 bulan, terlihatlah berbagai kekurangan dari konsep tersebut, antara lain karena tempatnya yang tidak permanen sehingga menghabiskan energi untuk persiapan berjualan tiap hari dan tentu saja ketika membereskannya setelah berjualan.

Lilit basah yang saya suka.

Sejak 2 tahun lalu, Pak Budi fokus dengan Sate Ratu dan pengembangannya. Fokus tersebut tidak hanya terhadap tempat, model berjualan, marketing tapi juga menu. Sate Ratu hanya menjual 3 menu, yaitu sate merah, lilit basah dan ceker tugel. Sate merah dipilih karena merupakan best seller Sate Ratu. Sedangkan lilit basah yang penyajiannya cepat dimasukkan ke dalam menu sebagai jembatan jika tamu sangat ramai sehingga tak perlu bengong menunggu satenya. Tamu bisa menikmati lilit basah terlebih dulu sambil menunggu sate dibakar.

Kami berkesempatan mencicipi sate merah dan lilit basah. Sayang ceker tugelnya tidak ada. Sate merah adalah sate ayam yang dibumbu merah. Teksturnya empuk sekali dan irisannya besar-besar. Rasanya agak pedas. Kalau tidak suka pedas bisa ditambah kecap. Tapi buat penggemar pedas sepertinya biasa aja deh. Tidak terlalu pedas. Saya suka lilit basahnya.

Uniknya, Sate Ratu sudah dikunjungi oleh tamu dari 67 negara. Peran review pengunjung di situs seperti tripadvisor, sangat membantu mempopulerkan nama Sate Ratu di kalangan turis. Review ini tidak didapat dari membayar seseorang atau menyuruh teman memberikan review bagus disana, melainkan terjadi secara natural karena pak Budi rajin berteman dengan tamu-tamunya. Karena itulah, Sate Ratu mendapatkan Certicate Of Excellence tahun 2017 dan 2018.

Blogger itu akrab dengan para pendiri startup. Tapi baru kali ini saya melihat food startup. Bahkan ini bukan startup biasa karena sudah lolos dari kurasi Bekraf. Meski "cuma" sate, ternyata banyak ya, penghargaan atau pengakuan yang telah diraih Sate Ratu. Selain itu, masih ada Indonesia Award For Excellent in Restaurant 2018 dan finalis Bango Penerus Warisan Kuliner 2018.

Perjalanan dan pencapaian Sate Ratu bisa dilihat di website https://sateratu.id/

Sate Ratu bisa dipesan melalui ojek online.

Selama makan, eh lebih banyak motretnya ding, pak Budi juga bercerita tentang beberapa ide yang ingin diwujudkannya. Semoga Sate Ratu menjadi salah satu tujuan wisata kuliner andalan Jogja.

Tak terasa maghrib sudah tiba. Sayapun pamit dan kembali berusaha menembus padatnya lalu lintas Jogja yang tidak seperti biasanya itu.

Sate Ratu
Jogja Paradise Food Court
Jl Magelang km 6
Yogyakarta
Whatsapp: 08155556666

Dalam rangka gabut malam minggu, kami bertiga perempuan semua memutuskan untuk makan spaghetti yang murah, porsi banyak dan berlimpah krim. Setelah searching di instagram dengan keyword #pastamurahjogja, kami tertarik dengan foto-foto restoran Fish & Pasta, Jl Colombo, Yogyakarta.

Spaghetti Asian Style With Crispy Dori.

Di Jogja banyak sekali resto yang menyediakan menu pasta. Sementara ini favorit kami di Koki Joni. Tapi karena sudah beberapa kali ke Koki Joni, kami ingin sesuatu yang baru. Berhubung sedang bokek, kami mencari spaghetti yang murah tapi porsinya banyak supaya kenyang, nggak perlu makan malam lagi.

Beberapa foto yang muncul paling atas sudah pernah kami datangi dan sebenarnya mereka termasuk kasta yang tidak murah. Mungkin ini yang dinamakan numpang hashtag, ya? Akhirnya diputuskan memilih Fish & Pasta karena porsinya terlihat besar dan harga yang disebutkan pengunjung termasuk masih terjangkau buat kami.

Ternyata lokasi Fish & Pasta mudah banget ketemu karena pas di seberang GOR UNY (Universitas Negeri Yogyakarta). Kami sudah deg-degan nggak bisa parkir di kawasan ini. Mungkin karena bukan jam makan, yaitu sore hari, halaman resto lengang. Meski begitu, kami sempat ditanya tukang parkir apakah kami mau ke Fish & Pasta? Lah, memangnya mau kemana? Bukankah parkirnya pas menghadap pintu masuk resto?

Rupanya tukang bertanya karena ada konser Sheila On 7 dan band-band indie di GOR UNY. Takutnya ada penonton yang numpang parkir sehingga calon pengunjung resto bisa saja batal parkir dan makan di resto tersebut. Antisipasi yang bagus. Tak lama setelah itu jalan Colombo sangat padat oleh penonton yang mulai berdatangan.

Spaghetti Creamy Sauce

Tampilan resto ini minimalis modern, tidak banyak hiasan. Kursi dan mejanya juga kotak biasa saja. Tapi kami suka karena tempatnya lega, jadi tidak terganggu meja lain. Meski begitu, sempat risi juga karena meja depan kami ada yang sedang pacaran. Mereka sudah usia matang sih tapi tangan si perempuannya nggak mau diem, pegang-pegang cowoknya terus. Heheheeheee.

Menu di Fish & Pasta ini sebenarnya beragam, tidak cuma pasta dan ikan. Karena niat kami sudah spaghetti, kami semua memesan berbagai varian menu spaghetti agar bisa saling cicip, yaitu:

Spaghetti Asian Style With Crispy Dori Rp 35.000,-
Creamy Spaghetti With Crispy Dori Rp 35.000,-
Spaghetti Creamy Sauce Rp 25.000,-
Potato Cheese Ball Rp 20.000,-
Es teh manis (lupa harganya)

Oya, disitu sudah free flow es teh tawar dan infused water dingin, ya.

Untuk minum kami pesan 1 es teh manis dan 2 es teh tawar yang gratis itu. Kami pikir karena spaghettinya sudah creamy, sebaiknya kami memesan minuman yang ringan saja. Es teh manisnya untuk penawar spaghetti yang pedas. Yang pedas yang mana? Tentu saja yang Asian style, ya. Orang Asia gitu loh, sukanya yang pedas.

PERJALANAN SEKATEN

Pada tahun 1990-an, Sekaten di Alun-alun Utara Yogyakarta identik dengan pertunjukkan dan pameran. Pertunjukkan tersebut diisi oleh murid-murid dan sanggar dari seluruh penjuru di DIY secara bergantian sesuai jadwal yang disediakan oleh panitia. Pertunjukkan yang ditampilkan bermacam-macam, ada tari, nyanyi, karawitan, lawak, drama dan sebagainya. Sementara, untuk pameran, diisi oleh pengusaha dan instansi, dari UMKM hingga perusahaan besar, dari tanaman hingga mobil.

Pintu masuk Sekaten 2019

Sekitar tahun 2000-an, ciri khas Sekaten bergeser lalu berubah sama sekali menjadi pasar malam, lengkap dengan kemidi putar dan pasar baju bekas. Pasar baju bekas impor atau yang terkenal dengan nama awul-awul akhirnya mendominasi dan menjadi identitas baru Sekaten sehingga menimpulkan pro dan kontra. Yang pro, senang karena bisa memborong baju-baju murah dan bersenang-senang di wahananya. Yang kontra menganggap awul-awul itu membuat suasana menjadi kumuh dan tidak rapi sehingga menurunkan citra alun-alun utara sebagai pusat wisata Jogja. Awul-awul yang bisa diterjemahkan juga dengan "diberantakin" memang merupakan baju-baju bekas dalam jumlah banyak yang ditumpuk-tumpuk begitu saja. Apalagi awul-awul tersebut tepat di depan Kraton Yogyakarta.

Tahun 2019 ini, pihak Kraton Yogyakarta mengambil langkah drastis dengan tidak memberi ijin pasar malam beserta awul-awulnya. Sekaten dikembalikan ke tujuan awal yaitu sebagai warisan budaya bagian dari rangkaian Garebeg Mulud yang telah berlangsung ratusan tahun dengan nama Pameran Sekaten 2019.

Singgasana Sultan Yogyakarta

SEKATEN 2019

Dalam Pameran Sekaten 2019, ditampilkan berbagai pertunjukkan seni budaya, diskusi, pameran sejarah Kraton dan kuliner.

Pameran Sekaten 2019 berlangsung tanggal 1-9 November 2019. Pameran diadakan di Kraton Yogyakarta tapi masuk dari pintu depan yaitu yang berada di Alun-alun Utara dengan membayar tiket Rp 5.000,-. Sedangkan pintu barat tetap berfungsi seperti biasa sebagai jalan masuk pengunjung kraton reguler. Jadi, jangan salah masuk, ya. Parkir bisa dilakukan di sisi timur dan barat. Tapi karena sisi barat ramai dengan pengunjung reguler, maka sebaiknya parkir di sisi barat kecuali malam. Di malam hari, di sisi barat giliran bakmi Pak Pele dan bajigur Budhe Warsi yang legend itu buka, jadi gantian padat. Tarif parkir mobil Rp 10.000,-. Oya, tidak perlu naik becak ya, lah tinggal melangkah saja. Jangan percaya kalau dibilang harus lewat gerbang barat.

Dari singgasana Sultan di Sitihinggil bisa ditarik garis imajiner lurus ke Tugu di sebelah utara. Kira-kira Tugu kelihatan nggak ya, dari sini?

Acara dimulai jam 09.00 dan istirahat tiap waktu sholat. Begitu masuk, ada pendopo besar tempat diadakannya pertunjukan tari dan karawitan yang disebut sebagai Bangsal Pagelaran Keraton. Disini dipentaskan berbagai kesenian khas Kraton Yogyakarta. Semakin malam, penonton semakin banyak dan pertunjukkan semakin mengesankan. Jika tak sempat datang, masyarakat bisa melihat via live streaming atau rekamannya.

Di kanan dan kiri pintu masuk ada stan-stan kuliner. Meski sudah ada yang jualan sejak pagi, tapi baru buka semua ketika sore. Jika belum ada pertunjukan atau sedang istirahat, teman-teman bisa berjalan ke selatan ke arah Sitihinggil.

Jangan lupa berfoto dan menuliskan pesan dan kesan di dinding ini, siapa tahu jadi mantu Sultan.

Di seputar Sitihinggil, ada pemeran sejarah kraton dan latihan tari. Ikuti saja anak panah yang ada agar arus pengunjung teratur. Ada beberapa photo booth yang bisa dimanfaatkan sehingga tak perlu berebut. Di beberapa ruang pameran, pengunjung dilarang mengambil gambar. Itu wajar saja sih dan sudah menjadi aturan di beberapa tempat yang menyimpan benda bersejarah. Untuk sejarah kraton memang hanya sebagian kecil saja tapi tetap menarik.

Jika ingin mengetahui sejarah kraton lebih jauh lagi, bisa keluar ke gerbang barat untuk masuk sebagai pengunjung kraton reguler. Masyarakat umum bisa mengikuti latihan tari yang diadakan selama pameran tapi jumlahnya dibatasi karena ruangan yang tidak terlalu luas.

Sebagai rangkaian dari Garebeg Mulud, maka kegiatan keagamaan tidak dilupakan. Pengajian diadakan tiap sore di Mesjid Gedhe yang masih berlokasi di seputar Alun-alun utara.

Rincian jadwalnya bisa dilihat di akun-akun media sosial Kraton Yogyakarta dibawah ini:

FB, Youtube: Kraton Jogja

IG, Twitter: @kratonjogja

Website: kratonjogja.id

Setelah beribu-ribu kali melewati daerah ini, akhirnya mampir Merapi Farma Herbal untuk minum jamu godhog di Kaliurang, Yogyakarta.

Jamu Godhog (rebus) ini terlihat dari jalan antara Yogyakarta dan obyek wisata Kaliurang. Jika dari Jogja, jamu godhog ini terletak di kanan jalan. Plang penunjuknya juga sangat besar menyerupai gapura. Tapi karena terhalang oleh sepetak kebun dan jalan masuknya ada di tikungan, kadang kedai ini terlewat dari pengelihatan kita. Apalagi jika kendaraan cukup kencang melaju.

Hari itu obyek wisata Kaliurang luar biasa panas. Tak terasa hawa pegunungan sekalipun. Bahkan kera-kera Merapi turun jauh hingga warung-warung untuk mencuri makanan pengunjung. Mungkin di dalam hutan sudah tidak ada makanan lagi akibat musim kemarau yang sangat panjang ini. Untuk mengobati rasa panas yang mengakibatkan badan mudah sekali capek, kami sengaja melambatkan kendaraan ketika turun dari Kaliurang untuk mencari plang jamu godhog tersebut. Jika dari Kaliurang, maka letaknya ada di kiri jalan.

daftar harga jamu godhog herbal kaliurang jogja

Tempat menjual jamu godhog ini cukup besar untuk disebut sebagai kedai. Balihonya sendiri tidak hanya menyebutkan jamu godhog, melainkan juga pondok makan dan pelatihan.

Tampilan ruangannya sendiri rapi, bersih dan menyenangkan. Jamu-jamu diletakkan di beberapa kendil atau gerabah. Khusus untuk kunir asem dan rosella diletakkan di tempat minuman dingin seperti di mal-mal karena paling banyak permintaan dan tidak perlu diracik. Jadi kalau perlu yang segar-segar dan cepat saji, pesan saja yang ini.

Di sebelah kedai ada taman herbal yang ikut kering juga karena kemarau tapi masih hidup semua kok. Di tengah taman herbal ini ada jalan menuju warung thengkleng. Jadi seumpama tensi naik karena kebanyakan thengkleng, bisa mampir dulu di depan untuk minum jamu dulu agar tensinya normal kembali. Heheheee....

Jadi kalau ingin mencicipi jamu dengan suasana yang nyaman, bisa mempir kesini setelah capek mengeksplorasi obyek wisata Kaliurang.

Jamu Godhog Jogja

Merapi Farma Herbal

Jl Kaliurang Km 21,5, Banteng, Hargobinangun, Pakem, Sleman, DIY, 55582

Jam buka: 07.00 - 21.30

Telepon: (0274) 896111

Namanya memang terkesan mewah, Hollywood. Tapi soto di jalan arah obyek wisata Kaliurang ini cukup terkenal sejak lama alias legend.

Hollywood buka sejak pagi sekali hingga malam dengan menu yang berbeda. Untuk pagi menunya soto, sedangkan malam hari sop.

Buka sejak pagi sekali itu maksudnya jam berapa? Di google map tertera buka jam 06.00. Tapi waktu itu kami kesana jam 5.45 sudah buka. Sedangkan tutupnya jam 22.00 atau jika sudah habis.

Jika dari Jogja ke arah obyek wisata Kaliurang (naik), letaknya di kiri jalan, beberapa kilometer sebelum UII (Universitas Islam Indonesia). Tapi jika dari atas mau turun, letaknya ada di kanan. Jika tidak ingin terlewat, pelankan kendaraan mendekat Pusat Rehabilitasi Yakkum yang memiliki plang lebih besar. Hollywood ada di seberangnya.

Baca juga: Soto Ayam Pak Dalbe Jogja

Kesan pertama tempat ini bersih dan luas. Tidak empet-empetan seperti kebanyakan warung yang laris. Jika agak siang memang sangat ramai, tapi untunglah tidak pengap.

Tak banyak yang bisa diceritakan disini karena kebetulan kami terburu-buru turun dari Kaliurang ke bawah untuk acara selanjutnya. Bahkan tidak menduga kalau jam 5.45 sudah buka. Untung masing sepi, jadi tidak gugup mengerem dan berputar balik.

Menurut kami ber-6, cita rasa soto Hollywood ini seperti sop, bahkan ada wortelnya juga. Kami tidak memesan soto daging sapi karena yang siap baru soto ayam saja. Mungkin cita rasanya terpengaruh menu sop setelah jam 14.00 nanti. Soal suka atau tidak itu terserah selera masing-masing. Yang jelas memang beda dibandingkan dengan soto Jogja pada umumnya.

Baca: Soto Bathok Mbah Katro Candi Sambisari Jogja

Aksesoris yang tersedia antara lain kerupuk kulit, tempe goreng tepung, sate usus dan sebagainya. Buat yang suka asin atau guring, bisa menambahkan kerupuk dan tempe. Sedangkan sate ususnya dibacem sehingga rasanya sangat manis.

Harga soto seporsi Rp 14.000. Ayam suwir dalam mangkoknya banyak loh, lebih banyak dari soto-soto yang pernah kami icipi. Sedangkan minuman dan aksesorisnya lupa berapa harganya karena tidak minta kwitansi. Tapi secara keseluruhan masih terbilang terjangkau kok buat rame-rame.

Soto Hollywood Jakal
Jl. Kaliurang No.10, Candirejo, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, DIY 55581

Pertama kali dibuka, gadis-gadis Jogja berbondong-bondong datang ke Chingu Cafe yang instagramable ini. Ketika keramaian berkurang, kami yang sudah penasaran akhirnya menyempatkan kesana. Meski masih ada antrian tapi sebentar saja dan tempat menunggunya cukup nyaman.

Awal-awal dibuka, para gadis sudah gemas melihat foto-fotonya di instagram. Warna-warna cerah dan lucu membuat mereka ingin segera foto-foto disana. Buat saya sendiri sih yang penting makanannya enak atau enggak.

Bagian dalam resto atau cafe ini cukup luas. Kami memilih duduk di dalam daripada lesehan kayak semacam pendopo. Meski orang Korea sendiri kalau lihat di TV banyak yang makan lesehan, kami merasa kurang pas saja duduk lesehan karena jadi membayangkan makan gudeg atau penyetan seperti yang sering kami lakukan. Heheheee ....

Hotteok with cinnamon flavor and green tea ice cream.
Harga Rp 9.900,- + 10% tax
Green tea ice cream topping Rp 7.900 + 10% tax

Ternyata bagian duduk tidak terlalu ramai dibandingkan dengan lesehan. Mungkin karena dari lokasi lesehan bisa melihat pemandangan kolam kecilnya dan lebih leluasa untuk foto-foto.

Rabokki. Harga Rp 29.900,- + 10% tax

Surprisingly, dari daftar menu yang disodorkan, harganya tidak semahal resto-resto Korea di Jogja yang pernah kami kunjungi. Cocoklah buat kantong mahasiswa yang ingin makanan yang agak fancy dari sehari-hari. Bisalah sebulan sekali berdua dengan pacar atau pas ulang tahun nraktir teman-teman.

Waktu menunggu, kami sempat melirik-lirik meja sebelah yang cuma berisi 2 mbak-mbak tapi menempati meja untuk 6 orang. Ketika pesanan mereka datang, kami terbelalak melihat banyaknya pesanan mereka. Pantaslah mereka perlu meja yang lebih besar untuk menghidangkan berbagai menu grill. Sudah begitu, mereka masih heboh lagi dibantu pelayan untuk memasak daging dan sebagainya. Sepertinya mereka belum terbiasa dengan hidangan seperti itu sehingga terlihat messy sekali. Meski pesanan mereka sangat banyak untuk berdua tapi mereka sanggup menghabiskannya.

Jjajangmyeon. Harga Rp 24.900,- + 10% tax

Walaupun Chingu Cafe saat itu ramai, tapi tak perlu waktu lama untuk menunggu pesanan kami siap. Melihat penampilannya, kami sudah cukup senang. Setelah dicicipi, ternyata sesuai dengan harapan kami. Enak!

Kimchi.

Setelah kunjungan pertama tersebut, kami kembali lagi kesana lagi tak lama sesudahnya. Bagaimana dengan keluarga? Cafe ini cocok juga sih untuk keluarga, tapi tidak cocok untuk anak kecil. Tidak cocok disini bukan bagi keluarga tersebut tapi tidak cocok untuk pengunjung utama lainnya yang sudah remaja. Enggak enak ya, lagi foto-foto diganggu anak-anak kecil yang berlarian. Heheheee.... Buat cowok juga cocok asal ada ceweknya. Kalau rombongan cowok semua sepertinya terlalu imut yah. Tapi pada dasarnya siapapun boleh kesana kok meskipun enggak kemayu foto-foto karena makanannya enak dan harganya masuk akal banget.

Jadi, jika kamu mau ke Chingu Cafe, siapkan kamera yang bagus buat sekalian foto-foto.

Chingu Cafe
Jl. Pandega Karya No. 18, Kaliurang Km 5.6
Telepon: (0274) 5018575
LINE: @chingucafe
Instagram: @chingucafe
Website: www.chingucafe.com

Sate H Subali di Subah, Batang, ini sangat legendaris diantara deratan restoran Pantura atau Pantai Utara Jawa. Kami sengaja keluar jalan tol dan menempuh 10 km untuk mencapainya dan 10 km lagi untuk kembali ke jalan tol demi melihat lagi kondisi rumah makan ini. Alhamdulillah, kualitas sate H Subali tidak berkurang sedikitpun. Yang berkurang drastis adalah pengunjungnya.

Sebenarnya, kami masih kenyang karena 2,5 jam sebelumnya sudah makan di Cirebon. Tapi rasa penasaran tidak bisa dibendung. Lalu di tol Batang - Semarang, exit gate Kandeman, kami memutuskan keluar dari jalan tol.

Ada peristiwa aneh disini. Google map seperti memberi rute yang mbulet, entah mengapa. Jadi dari tol Kandeman ini sebenarnya bisa langsung belok kanan. Tapi oleh google map kami malah disuruh belok kiri, lalu ambil u-turn untuk menuju ke rute yang benar. Ketika mendekati rumah makan H Subali yang berada di kanan jalan, google map kembali menunjukkan keanehan. Sebenarnya mobil bisa mepet kanan ke median jalan dari jauh, pelan-pelan ambil u-turn, langsung minggir ke kiri. Ambil parkir yang paling ujung agar belokan tidak terlalu tajam. Kalau ragu, bisa ambil putaran setelahnya. Tapi google map menyarankan belok kiri ke sebuah gang dan masuk kampung dulu, lalu keluar di ujung kampung satunya yang berada didepan putaran tadi. Wkwkwkk ribetlah. Untung kami tidak mengikuti saran itu, meski kagok udah telanjur mepet kiri dan harus menunggu lalu lintas benar-benar sepi sebelum menyeberang karena terlihat di tengah kampung itu ditutup buat tenda pernikahan.

Kiri: sate ayam @ Rp 3.800,-. Kanan: sate sapi @ Rp 5.800,-

Keanehan berlanjut dari arah sebaliknya ketika akan balik lagi ke GT (Gerbang Tol) Kandeman setelah makan. Seharusnya kami belok kiri di pertigaan besar dan langsung masuk GT tersebut. Tapi google map menunjuk belokan sebelumnya yang mengarah ke sebuah daerah yang sepi. Kami sempat belok tapi langsung ragu sehingga tidak kebablasan. Masa iya harus masuk jalan tikus begitu sementara jalan biasa saja nggak ada lawan? Benar, jalan pantura ini sepi sekali. Katanya hanyak ramai jika mudik Lebaran.

Rumah makan H Subali mungkin satu-satunya yang masih dihiasi beberapa mobil parkir didepannya. Rumah makan lain di sekitar itu benar-benar sepi, sesuram suasana pantura yang lampu penerangannya tidak menyala. Tidak tampak sisa-sisa hingar bingar masa lalu. Suasana rumah makan sendiri tidak telalu bersinar, seperti lama tidak ada renovasi. Kondisi ini membuat ragu apakah satenya akan berubah mengikuti keadaan yang suram? Untunglah masih bersih hingga ke toilet.

Baca juga: Ayam Goreng Bu Bengat Gringsing Batang

Supaya rata, kami pesan semua jenis daging, yaitu ayam, sapi dan kambing untuk disate. Ada pilihan daging tanpa lemak lo, tapi apa asiknya? Aroma daging tersedap ketika dibakar itu berasal dari lemaknya.

Sate di rumah makan H Subali nggak pakai lama, ya. Pelayannya sat set. Lalu datanglah sate-sate kami, memdesis dengan merdunya di atas hot plate!

Biasanya ada perbedaan antara sate ayam dan kambing, yaitu sate ayam lebih langsing. Tapi di H Subali tidak seperti itu. Apapun dagingnya, dipotong dengan ukuran sama, besar-besar. Karena besar, rasa dagingnya terasa sekali. Lupakan sate taichan yang tipis-tipis itu. Disini sate ayam dibakar ala sate taichan tapi dagingnya besar-besar.

Baca juga: Nasi Kebuli RM Puas Pekalongan

Sate kambingnya empuk, enak dan jadi favorit kami bersama sate ayam. Sate sapinya juga enak, tapi tidak sedahsyat sate kambing dan ayamnya. Cara bakar sate disini beda dengan sate lain karena minim bumbu, tidak dibalur-balur bumbu berlebihan sehingga rasanya benar-benar daging. Kecap dan sebagainya disajikan terpisah setelah matang. Buat penggemar daging, ini bisa jadi alternatif steak.

Harga sate di daftar menu ditulis untuk seporsi berisi 10 tusuk. Tapi di kwitansi ditulis per tusuk. Jadi sebenarnya bisa pesan kurang dari 10 tusuk karena 10 tusuk cukup banyak akibat dagingnya besar-besar. Nasi seporsi Rp 5.000,-. Untuk teh manisnya gratis, sedangkan minuman lain bayar. Tak ketinggalan PPN Rp 10.000,-. Dibandingkan dengan sajiannya, harga ini sangat wajar.

Ada rasa sesak di dada mengingat masa-masa kejayaan pantura. Kendaraan berbagai tipe menyemarakkan jalanan selama 24 jam. Warung-warung makan juga ramai selama 24 jam. Bagaimana dengan semua para pelaku usaha sepanjang pantura ya? Tak mungkin bertahan dengan keramaian yang hanya datang satu atau dua tahun sekali. Yang bertahan mungkin harus menurunkan mutu dan harga untuk menyesuaikan dengan mayoritas pengendara yang lewat, yaitu sopir truk.

Sate kambing Rp 5.500,-

Tapi perkembangan jaman tak bisa dibendung. Pantura tak bisa lagi menampung beban jumlah kendaraan yang terus meroket. Pembangungan jalan tol adalah solusi yang wajar untuk pantura. Kami hanya berharap tidak ada yang terkorbankan. Misalnya pemilik usaha setempat diberi kemudahan membuka outlet di rest area terdekat.

Faktanya masih banyak rest area yang butuh dukungan produk kuliner. Stan-stan yang ada banyak yang masih semi permanen dengan menjual mie instan saja. Sedangkan hidangan franchise makanan besar tidak bisa menerbitkan nafsu makanan lantaran dimasak & dikemas buru-buru akibat panjangnya antrian. Berharap, pemilik usaha kuliner lokal juga kecipratan antrian tersebut dengan hidangan khas masing-masing.

Akhir kata, jika teman-teman melintas pantura dan butuh makan atau souenir lokal, keluarlah dari gerbang tol barang sebentar untuk membantu usaha mereka. Yang di rest area nggak akan kekurangan pembeli kok. Daripada antri panjang juga, kan?

Khusus untuk sate H Subali, selain tempatnya yang tidak ada perkembangan, satenya enak dan besar-besar. Makanmu pasti banyak. Perasaan puas akan menyertaimu ketika kamu kembali masuk gerbang tol.

H. Subali Raja Sate

Pusat Sengon Subah

Jl. Raya Pantura km 24

Pekalongan

Telepon 08122781412

Note: alamat diatas dari resi rumah makan. Di google map disebutkan km 18.

RM Garang Asem H Masduki ini harus ditulis lengkap dengan Jl Jenderal Sudirman karena di Pekalongan ada 2 lokasi. Satunya lagi di Alun-alun. Jika teman-teman melintas jalan tol Trans Jawa, sudilah keluar tol sebentar di jam makan untuk terus menghidupkan khasanah kuliner daerah.


	Paket 5 cumi hitam megono Rp 24.000.	Ini enak semua termasuk tomatnya, jangan sampai disisain.

Tidak perlu berpolemik tentang pro kontra jalan tol di blog ini karena bukan bidang kami. Untung rugi pasti ada, tapi sebaiknya kita lakukan apa yang bisa dilakukan oleh traveler. Faktanya, masih banyak rest area yang belum siap untuk memenuhi kebutuhan pelintas. Sebagian besar masih darurat, termasuk jenis makanan yang ditawarkan. Bagi yang buru-buru, tentu itu tidak terlalu dipikirkan. Tapi bagi yang punya waktu lebih banyak untuk liburan, ini bisa mengurangi kenikmatan piknik.

Supaya liburan berkesan, salah satu cara untuk menyiasati kebosanan di jalan tol adalah keluar sebentar untuk makan. Sebelumnya sudah ada tulisan tentang sate H Subali di Batang, nah H Masduki ada di kota sebelahnya yaitu Pekalongan.

Ancar-ancar ke Pak Masduki ini sangat mudah. Dari exit tol Pekalongan, lurus mentok sampai pertigaan Pasar Setono lalu belok kiri. Dari situ lurus saja sampai ketemu rumah makannya ada di kiri jalan. Tentu saja teman-teman bisa mengandalkan google map, tapi jangan keliru menunjuk ke lokasi alun-alun, ya.

Buat para ibu, selain ke RM Garang Asem H Masduki, exit tol Pekalongan ini langsung mengarah ke grosir batik Pasar Setono. Nah, puas-puasin deh borong batiknya. Buat membantu kemajuan ekonomi setempat juga.

Meski judul rumah makannya garang asem, tapi kami sudah mengincar cumi hitamnya sejak dari rumah. Kami sudah pernah mencicipi garang asem pak Masduki sebelumnya di lokasi alun-alun, jadi kami ingin yang lain.

Beda dengan Pak Masduki alun-alun yang lebih sederhana tapi katanya lebih ngangenin, Pak Masduki Jl Sudirman ini lebih nyaman buat rombongan keluarga. Kami memilih duduk di depan, di ruang berAC dan pakai kursi. Sepertinya di belakang ada ruang-ruang lesehan. Kami tidak cek ke belakang. Pelayanannya sangat cepat. Tidak perlu menunggu lama meski jenis menunya butuh waktu penyajian.

Tauto / soto Pekalongan. Rp 18.000,-

Ternyata, untuk menu cumi hitam disajikan sepaket dengan megono. Wow, tambah senanglah saya. Sudah lama banget tidak makan megono. Meski megono jauh lebih nikmat jika dimakan hanya dengan nasi dan tempe goreng, tapi menu ini bisa diterima kok. Cumi hitam pak Masduki ini enak dan empuk. Juara deh. Kami mau balik lagi kapan-kapan kalau lewat sini lagi demi si cumi hitam. Beberapa hari kemudian, kami sempat mencicipi cumi hitam di Cirebon. Tapi sayang, cuminya keras banget. Nggak bisa menandingi cumi hitam pak Masduki.

Baca juga: Nasi Kebuli RM Puas Pekalongan

Selain cumi hitam, kami juga memesan tauto, soto khas Pekalongan. Sebenarnya kami sempat galau apakah akan memburu cumi hitam atau ke warung tauto saja. Tapi tampilan cumi hitam di instagram sangatlah menggoda. Untung di pak Masduki juga ada menu tauto sehingga rasa penasaran kami terpenuhi semua.

Tak lupa kami minum limun Oriental yang legendaris. Dari semua rasa yang kami pesan, rasa nanas terasa paling segar. Rasanya mirip minuman penambah tenaga. Kami sengaja memesan semua rasa masing-masing satu botol agar bisa saling mencicipi. Hihihiii....

Limun Oritental rasa nanas. Rp 8.500,- termasuk tambahan es batu.

Jadi kalau teman-teman melintasi tol Trans-Jawa di wilayah Pekalongan, keluar sebentar deh. Nggak akan menyesal. Nggak jauh kok dari pintu exit-nya.

Note: semua harga di atas masih harus ditambah pajak resto 10%.

RM Garang Asem H Masduki
Jl. Jendral Sudirman 169
Pekalongan
Telpon 0285-4412100

Beberapa tahun lalu kami pernah makan nasi jamblang yang enak sekali malam-malam di depan stasiun Cirebon. Berhubung itu pedagang kaki lima, tidak ada nama warung yang terpampang. Karena membekas di hati, kami ingin mengulang lagi di hari yang lebih terang agar lebih bisa menikmati. Kami pilih nasi jamblang Ibu Nur karena paling populer di media sosial.

Baca juga: Nasi Jamblang Stasiun Cirebon

Di media sosial, orang-orang memperingatkan untuk sabar mengantri karena antriannya sangat panjang dan berdiri. Sampai di Ibu Nur, meski banyak mobil, tapi tidak terlalu antri. Mungkin karena kami kesana bukan di jam makan, yaitu sore hari. Mungkin juga rombongan terbagi dua dengan yang makan nasi lengko Ibu Nur di seberang jalan. Oya, dari gerbang tol, rumah makan Ibu Nur ini agak jauh ya, plus terhambat palang pintu kereta api. Jalan depan Ibu Nur tidak terlalu lebar tapi bus besar bisa masuk berkat kerja keras tukang parkir.

Sistem pelayanannya prasmanan. Jadi kita mengantri dari ujung, pegang piring, lalu mengambil nasi yang dibungkud daun jati dan berbagai lauknya. Setelah dibuat terkesan dengan cumi hitam Pak Masduki di Pekalongan, kami ingin cumi hitam lagi disini. Selain itu, kami tambahkan lauk lain yang kebanyakan dimasak kuah santan, osenng atau goreng. Tidak ada sayur segar. Antrian diakhiri dengan membayar dan mengambil minuman. Jika kerepotan, petugas akan mengantarkan minuman kita.

Sebenarnya harga-harga di Ibu Nur terbuka, ada tulisannya di dinding, tapi kami kaget juga karena jatuhnya kok banyak. Mungkin karena semua dihitung satuan per lauk sehingga kami tidak antisipasi, sedangkan di Pak Masduki Pekalongan harga paket sehingga lebih mudah dikendalikan. Sebagai contoh, dengan harga Rp 27.000,- kami sudah dapat cumi hitam, megono dan nasi di Pak Masduki Pekalongan. Sedangkan di Bu Nur Cirebon, seiris cumi hitam tidak termasuk nasi dan lain-lain dihargai Rp 22.000,- Rp 27.000,-. Tapi kami masih positive thinking, mungkin jenis cuminya lain. Benar saja, ketika kami makan, cuminya keras, tidak bisa ditusuk dengan garpu, jadi harus dipegang dengan tangan. Menurut kami tetap enak kok karena kami juga mengambil paru dan telor dadar. Saran kami, sambil mengambil lauk, sebaiknya sambil menghitung juga agar tidak kebablasan karena semua menunya menggugah selera.

Baca juga: Cumi Hitam Pak Masduki Pekalongan

Yang unik dari tempat ini adalah tempat duduk mejanya yang sejajar, jadi terkesan santai. Pelayanannya juga baik karena cepat-cepat dibersihkan ketika pengunjung sebelumnya selesai agar segera ditempati pengunjung selanjutnya.

DI luar rumah makan, ada penjual macam-macam makanan kecil. Kami beli es krim durian dan kerupuk pari.

Nasi Jamblang Ibu Nur
Jl. Cangkring 2 No.34, Kejaksan
Kec. Kejaksan
Kota Cirebon
Jawa Barat 45123

Telepon: 0851-0178-5888

Soto Lamongan Pak Narto di Selokan Mataram termasuk sering kami kunjungi lantaran enak, murah dan tempatnya enak berupa warung, bukan kakilima di atas trotoar. Lokasinya tak jauh dari kampus UGM, tepatnya sebelah timur perempatan Jl Jembatan Baru. Karena itu, banyak pula mahasiswa UGM yang makan disini.

Umumnya, soto di Jogja buka pagi dengan lokasi darurat alias kakilima karena sekarang sudah menjadi menu favorit sarapan selain gudeg dan bubur ayam. Tapi ada beberapa soto yang berada di warung sehingga bisa buka lebih lama. Karena judulnya soto Lamongan, berarti ini dari Jawa Timur. Inilah jenis soto yang ada koyanya yaitu semacam kremesan tapi lembut dan ditabur diatas soto.

Di google map ada 2 penanda, disebutkan soto Pak Narto buka jam 07.00-21.00 dan Cak Narto 24 jam, tapi kami belum pernah membuktikan mana yang benar. Biasanya kami kesana siang hari. Yang jelas spanduknya bertuliskan Pak Narto, bukan Cak Narto.

Baca juga: Soto Hollywood Dekat UII Jogja

Selain soto, ada pula menu ayam goreng, ikan goreng dan nasi goreng. Kami hanya pernah mencoba ayam goreng sekali, selebihnya selalu soto. Bukan karena ayamnya nggak enak, tapi di jam kami datang lebih enak makan yang berkuah.

Mudah banget menemukan tempat ini karena tepat bersebelahan dengan sungai dan jembatan di jalan tembus antara Jl Magelang dan Jl Monjali. Lantaran searah dan tidak terlalu ramai, banyak pengendara yang ngebut disini, jadi waspadalah ketika hendak parkir, terutama untuk mobil. Kadang ada tukang parkir yang membantu, kadang tidak ada.

Warungnya selalu bersih dan pelayanannya cepat. Sebetulnya ada beberapa orang yang menyiapkan sotonya. Biasanya bapak-bapak. Beliau santai tapi pesanan cepat siap. Ada pula yang agak muda, mungkin anak atau kerabatnya. Nah, kalau bapak-bapak itu pergi atau sholat, misalnya hari Jumat, yang melayani ibu-ibu. Beliau rada galak dan cerewet tapi kok malah lebih lama pesanan datang, ya? Kadang ibu-ibu ini sempat ngomel-ngomel kalau ada mobil yang parkir kurang memberi ruang sepeda motor keluar masuk meski sebenarnya cukup. Syukurlah beliau hanya pemain cadangan heheee.

Baca juga: Soto Bathok Mbah Katro Jogja

Jenis sotonya macam-macam, ada soto ayam, soto sapi, soto babat dan sebagainya. Favorit kami soto daging dan soto babat.

Yang patut diwaspadai adalah gorengan tempe dan cekernya. Tanpa kita pesan, gorengan ini akan disuguhkan sepiring tiap meja. Jika mbaknya tidak membawakannya, minta saja, mungkin lupa atau habis. Nanti di kasir tinggal sebutkan berapa yang kita makan. Jangan sampai nggak sadar cemat cemut tanpa menghitung, ya. Jika dihidangkan masih hangat, tempe dan cakar goreng tepung ini bikin lupa diri. Enak, deh.

Harga? Murah! Barusaja kemarin, habis 1 mangkok soto daging campur, 1 mangkok soto babat campur, 6 tempe goreng tepung, 1 ceker goreng tepung dan 2 gelas es teh tawar hanya Rp 24.000,- saja.

Soto Lamongan Pak Narto

Jl. Jati Mataram No.286
Kutu Dukuh, Sinduadi, Kec. Mlati,
Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55284
Telepon 0878-3926-4867

Liburan akhir tahun 2019 memberikan pengalaman baru tentang sistem booking hotel yang tak lagi mau menerima uang tunai. Beruntung saya punya kartu kredit sehingga masalah bisa langsung selesai. Jika kamu sering bepergian ke lain kota, sebaiknya selalu sedia kartu kredit. Jaman sekarang, cara dapat kartu kredit itu gampang.

Lobi Hotel Urbanest Jakarta Selatan yang imut.

LIBURAN TANPA PERSIAPAN

Sebenarnya tidak sepenuhnya tanpa persiapan. Kami memeriksakan mobil ke bengkel karena berencana menempuh perjalanan darat dari Jogja ke Jakarta. Kami akan menjajal tol Trans Jawa dengan santai dan berharap bisa lewat tol layang Cikampek yang baru saja dibuka. Liburan memang seharusnya dinikmati, tak perlu buru-buru.

Karena tak ada target waktu itulah, sehabis subuh kami tidak segera berangkat karena baru packing. Kira-kira jam 08.00 perjalanan dimulai. Saking santainya, booking penginapan pun tak terpikirkan. Lagipula, biasanya Jakarta sepi di musim-musim liburan. Selama perjalanan memang terbukti tidak macet karena melawan arus orang yang meninggalkan Jakarta untuk berlibur ke luar kota atau mudik.

Ternyata, kondisi arus liburan tidak mencerminkan tingkat hunian penginapan di Jakarta. Rencananya, kami menghabiskan waktu selama beberapa hari di Jakarta Selatan. Berhubung agak lama, maka kami mendatangi apartemen agar lebih murah.

Ya ampun, Kalibata City sebesar itu penuh. Demikian pula dengan Kebagusan. Karena sudah malam, agak panik juga mencari penginapan di portal-portal booking hotel. Sebenarnya masih tersedia banyak kamar di hotel-hotel berbintang. Sayangnya budget kami tidak masuk. Sedangkan hotel-hotel yang dikelola privat sengaja dihindari karena tidak ingin berinteraksi terlalu akrab dengan pemiliknya.

Lalu ketemulah Urbanest yang hasil reviewnya bagus. Saya buru-buru telepon agar tidak kedahuluan orang lain. Di telepon, saya separuh memaksa karena mbak yang di seberang ngotot agar kami booking dulu melalui portal tiket online, baru kesana. Untungnya posisi kami cukup dekat sehingga kami langsung ke hotel saja.

HOTEL TAK TERIMA UANG TUNAI

Tadinya kami mengira bahwa kengototan si mbak tadi karena takut rugi jika kami tak muncul. Ternyata, setelah sampai di resepsionis, aturannya tetap sama. Tidak ada transaksi tunai. Kalau mau, si mbak bisa membantu booking menggunakan username-nya di sebuah portal booking hotel, lalu saya bisa membayar melalui transfer ke rekening mbak tersebut tanpa biaya tambahan. Dalam keadaan capek dan sudah sangat malam, akhirnya saya ikut apa kata si mbak tadi saja. Urusan beres, kamipun bisa beristirahat.

Berhubung hotel ini didapat dalam keadaan kepepet, tadinya kami membayar untuk semalam saja. Kalau tidak nyaman, tinggal pindah hotel keesokan harinya. Ternyata hotelnya sangat nyaman dan tenang, serasa tidak di Jakarta melainkan di Bogor. Keesokan harinya, kami sepakat memperpanjang 2 hari lagi.

Ketika menelepon resepsionis untuk perpanjangan waktu tinggal, saya dianjurkan datang ke lobi untuk booking seperti semalam. Berhubung sedang mager alias malas gerak, kami memutuskan untuk booking sendiri saja melalui sebuah portal booking hotel yang kami bayar menggunakan kartu kredit.

PENTINGNYA KARTU KREDIT UNTUK LIBURAN

Pada saat liburan, terutama jika bersama seluruh anggota keluarga, kita tidak ingin ada kendala apapun, apalagi sampai tidak mendapatkan penginapan. Kartu kredit merupakan penyelamat liburan, bawalah selalu untuk berjaga-jaga.

Selain untuk booking hotel, baik terencana maupun mendadak, setidaknya yang pernah saya alami adalah untuk membayar pemasangan aki mobil di luar bengkel, tiket kereta api, tiket pesawat dan sebagainya. Saya juga telah menggunakannya untuk memesan hotel di luar negeri.

Kartu kredit yang saya miliki sekarang dari Maybank. Saya telah memegang kartu kredit ini sangat lama, lebih dari 15 tahun. Pertama kali menjadi pemegang kartu kredit ini dahulu karena program kantor buat yang mau training ke luar negeri. Jadi saya tidak datang ke kantor Maybank (dulu namanya BII) tapi petugas dari BII yang datang ke kantor sehingga prosesnya mudah dan cepat. Saya tidak pusing mengumpulkan berkas karena dibantu oleh staf HRD.

Apakah mendapatkan kartu kredit sendiri lebih sulit? Saya kira tidak juga, karena jaman sudah sangat maju, sistem administrasi tidak serepot dulu. Buka saja website Maybank dan lakukan pendaftaran secara online. Nanti petugas dari Maybank akan menghubungi untuk melakukan langkah-langkah verifikasi. Syaratnya usia 21-65 tahun dan memiliki penghasilan minimum sesuai dengan jenis kartunya. Jangan bohong ketika mengisi kolom penghasilan ya, karena itu merupakan parameter untuk menjaga kita dari belanja berlebihan menggunakan kartu kredit.

Kopi Bukan Luwak menambah daftar warung makan dengan nama 'kopi' dan menu ndeso di utara Jogja yang sudah ditulis di blog ini, tepatnya seputar Pakem. Bahkan ini berada satu manajemen dengan Kopi Klotok yang sudah lebih dulu terkenal.

HUBUNGAN KOPI BUKAN LUWAK DAN KOPI KLOTOK

Kopi Bukan Luwak dan Kopi Klotok memiliki lokasi yang berdekatan dan dibawah satu manajemen. Mungkin ini ekspansi untuk mengatasi pengunjung Kopi Klotok yang selalu ramai. Kami berkunjung ke Kopi Klotok ketika masih sepi dan belum ada Kopi Bukan Luwak. Maka ketika lewat Kopi Bukan Luwak ketika mau ke Kopi Klotok, kami memilih belok kesini saja untuk mencoba hal baru.
Baca juga: Kopi Klotok Pakem Jogja
Akses Kopi Bukan Luwak ini sangat mudah, tak jauh dari perempatan Pakem, jalan utama menuju obyek wisata Kaliurang. Begitu masuk ke halamannya yang luas, kami langsung disambut tukang parkir.

Bagian depan Kopi Luwak merupakan bangunan joglo. Jadi, pengunjung tidak akan bingung seperti ketika ke Kopi Klotok. Pintu masuk Kopi Klotok kan justru dapur atau bisa lewat samping dekat kasir. Sedangkan joglonya malah menghadap ke sawah. Meski begitu kami memutuskan tidak lewat depan melainkan lewat samping langsung ke dapur. Sepertinya asik sekali.

Ternyata pilihan kami tak salah. Kami duduk dekat orang memasak sehingga suasananya seperti meja makan di rumah sendiri. Jangan khawatir terganggu karena kompor yang dekat kami khusus untuk goreng telor crispy ala Jogja jadi tidak terlalu crowded dan tetap bersih.

JAM BUKA KOPI BUKAN LUWAK

Kopi Bukan Luwak buka jam 07.00 - 22.00. Karena itu, banyak penghobi sepeda yang mampir kesini pagi-pagi buat sarapan atau ngopi-ngopi. Kalau malam, menunya banyak yang sudah habis, terutama jika musim liburan.

MENU KOPI BUKAN LUWAK

Menu Kopi Bukan Luwak adalah menu ndeso. Entah setiap hari seperti itu atau memang beda dengan Kopi Klotok karena Kopi Klotok ada sayuran pilihan, misal sayur lodeh, sayur asem dan sebagainya. Kalau lihat menu Kopi Bukan Luwak sih ada juga sayur asem dan sop tapi masuk ke menu paket. Tidak ada di panci. Atau mungkin sudah habis?
Baca juga: Kopi Pakem Jogja
Soal menu paket ini tak kami pahami. Karena kami pikir prasmanan aja seperti Kopi Klotok, jadi kami mengambil sendiri-sendiri di piring masing-masing. Pas di kasir, baru deh kami bengong karena bihun dihitung 4 (kami berempat) x Rp 12.500,- karena masuk menu paket. Padahal kami hanya mengambil masing-masing 1 sendok karena tampilannya pedas, banyak cabe. Nah, lain kali kesini lagi, sebaiknya ambil bihun seporsi sekalian aja buat bareng-bareng. Tipsnya sih, jangan sok yakin atau sok nyama-nyamain dengan warung sejenis. Dibaca dulu baik-baik daftar menunya. Heheheee.

Menu-menu di Kopi Bukan Luwak rata-rata cenderung pedas. Buat yang dewasa pasti suka karena rasanya enak. Tapi buat yang datang bersama kakek, nenek dan anak-anak kecil, mungkin agak kerepotan memilih menunya. Favorit kami sih telor dadar krispi khas Jogja. Kami sampai nambah-nambah lo. Jadi telor krispi ini wajib dipesan ya.
Sedangkan untuk jajanan, sore itu tinggal carabikang saja. Lainnya sudah habis. Carabikangnya sih enak, lumayan. Tadinya kami pesan 1 porsi, lalu nambah 1 porsi lagi.

Untuk minuman, jangan lewatkan kopi bukan luwak. Kopi tubruk susu ini enak banget. Khas kopi susu Jawa.
Nah, berikut daftar harga dari yang kami santap di Kopi Bukan Luwak:Nasi putih sepuasnya Rp 3.500,-Mangut lele Rp 11.500,-Mangut bawal Rp 12.500,-Telur krispi Rp 6.000,-Carabikang Rp 4.500,-Kopi Bukan Luwak Rp 6.500,-Teh tubruk gula batu Rp 6.500,-Bihun Rp 12.500,-

Semoga bermanfaat buat teman-teman yang mau berlibur ke Jogja.
Kopi Bukan LuwakJl Kaliurang No 17. KledokanPakembinangun, Pakem, Sleman, DIY

RM (Rumah Makan) Demangan ini unik karena terletak di kawasan Mrican, Yogyakarta, yang selalu ramai. Bahkan berada di salah satu sudut pertigaan. Tapi begitu masuk, suasana berubah tenang diantara rerimbunan tanaman. Padahal tempat ini tidak terlalu luas loh. Kok bisa ya?

Nasi udang sambal matah Rp 35.000,- ++

Daerah Mrican selalu ramai karena dekat dengan kampus Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Sanata Dharma. Jalan sekitar sini juga merupakan tembusan antara Jl Afandi dan Jl Adi Sutjipto. Selain ada beberapa hotel dan guest house, kawasan ini juga diramaikan dengan berbagai warung, restoran, cafe dan factory outlet. Tentu saja kos-kosan banyak sekali di daerah ini.

Baca juga: Fish And Pasta Murah Seberang GOR UNY

SUASANA RM DEMANGAN YANG TEDUH

Waktu pertama kali kesini karena diajak teman. Sempat kesasar karena RM Demangan dari luar tidak menyerupai rumah makan, melainkan seperti rumah biasa. Karena makanannya enak, akhirnya balik lagi kesini. Sebenarnya ini bukan wilayah favorit kami karena selalu ramai. Parkirnya pun tidak terlalu luas. Tapi untunglah, pak parkirnya sangat membantu. Kalau tidak dibantu, bingung juga ya mengambil jeda arus lalu lintas karena berada di pojokan sebuah pertigaan. Banyak pengendara yang tidak mau melambatkan kendaraan meski akan berbelok.

Lantaran dari luar tidak seperti resto, sempat longak longok juga nyari pintu masuk. Hihiiii. Tapi cepet ketemu kok karena pak parkir juga menunjukkan pintunya. Begitu masuk, suasana langsung berubah jadi tenang. Berbagai tanaman yang rimbun membantu menenangkan suasana. Tempat ini cocok banget buat ngobrol tenang karena suasana yang demikian mempengaruhi orang untuk tidak berteriak-teriak atau tertawa ngakak. Maunya kalem dan hening. Tapi pengelola memutar musik atau lagu agar suasana tidak terlalu sepi.

Baca juga: Doodle Burger Factory Jogja

Gado-gado

Sesuai judulnya, tempat makan, maka tempat ini lebih sesuai untuk makan dan ngobrol, bukan buat mengerjakan tugas.

MENU RM DEMANGAN

Menu RM Demangan sangat Indonesia tapi disajikan dengan lebih baik dari warung-warung tradisional. Karena itu, tempat ini cocok juga untuk mentraktir calon mertua. Menu yang disediakan antara lain rawon, gado-gado, nasi goreng, pisang goreng, timlo dan sebagainya.

Timlo

Untuk rasa, semuanya enak!

Untuk harga, mungkin agak tinggi untuk kantong mahasiswa. Mungkin buat sesekali sehabis menerima honor membantu proyek dosen bisalah dirayakan disini.

Sebenarnya jika dibandingkan dengan rasa, porsi dan penyajian, harganya masuk akal banget loh. Hanya saja selain kena pajak 10%, juga kena bea service 5%.

Es doger Rp 25.000,- ++

Meski begitu, saya tetap highly recommended RM Demangan karena worth it buat menjamu teman, sahabat atau kolega.

RM Demangan

Jl. Demangan Baru No.19, Mrican, Caturtunggal

Kec. Depok, Kabupaten Sleman

Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

Telepon (0274) 552595

Sate Ratu Jogja meninggalkan tahun 2019 dengan prestasi keren sebagai juara Kompetisi Ngulik Rasa yang diselenggarakan oleh Unilever Food Solutions. Kompetisi ini diikuti lebih dari 2900 peserta yang berlaga di 3 kategori, yaitu soto, sate dan nasi goreng. Tiga jenis makanan ini nyaris selalu ada di tiap ruas jalan di Indonesia. Kami berkesempatan menikmati Sate Kanak, kreasi yang membawa Sate Ratu menjadi juara di kategori sate. Kira-kira, selera kami sama apa tidak ya dengan selera juri?

SATE RATU MAKIN MAJU

Sate Ratu menempati salah satu outlet di Jogja Paradise Food Court, yang terletak di Jl Magelang, tepatnya di selatan Indogrosir. Pertama kami mencicipi menu Sate Ratu ketika masih menempati outlet di bagian depan kompleks kuliner itu. Waktu itu kami adalah pelanggan biasa, belum kenal dengan pemiliknya.

Beberapa waktu kemudian Sate Ratu pindah ke belakang yang memiliki tempat lebih luas. Disitulah saya berkenalan dengan Om Budi, lengkapnya Febian Budi Seputro, pemilik Sate Ratu. Om Budi memperkenalkan menu-menu Sate Ratu sambil bercerita tentang perjalanan usahanya. Meski sebelumnya sudah pernah menikmati menu Sate Ratu, tapi kisah Om Budi memulai usaha makanan ini membuat kami benar-benar salut.

Kali ini kami diajak untuk mencicipi menu baru. Sebelumnya Om Budi selalu mengatakan tidak mau menambah macam-macam menu. Jadi, mengapa ada menu baru? Pasti ini sangat spesial sehingga Om Budi sampai harus menambahkan menu baru.

Ciri khas Sate Ratu berupa sate ayam dengan rasa pedas. Yang sudah terkenal adalah Sate Merah. Lalu seperti apakah Sate Kanak itu?

Oya, "kami" disini merujuk ke dua admin jalansitu. Ya, kami berdua beruntung bisa punya waktu bersama makan sate lezat.

Ketika datang, langsung terlihat kalau Sate Ratu sudah berubah menjadi tambah luas. Meski letaknya paling belakang dan tampilannya tidak mencolok, tapi sesore itu sudah ada beberapa pelanggan. Makin malam, makin ramai. Jadi, memang penambahan meja tersebut sejalan dengan penambahan jumlah pembeli. Karena meja bertambah, karyawan pun bertambah. Sate Ratu makin maju.

Jika sewaktu berkenalan dengan Sate Merah stan ini sudah dikunjungi oleh tamu dari 67 negara, maka ketika mencicipi Sate Kanak ini terlihat bahwa Sate Ratu sudah dikunjungi tamu dari 84 negara atau hampir separuh dari jumlah negara yang terdaftar di PBB.

SATE KANAK SANG JUARA

Di artikel kami terdahulu tentang Sate Ratu, bisa dilihat menu Sate Merah yang dagingnya menul-menul menggiurkan. Aslinya memang seperti itu, menul-menul, irisan dagingnya besar-besar dan empuk sekali. Meski foto tersebut kami edit atas nama pencahayaan, tapi tak ada maksud untuk membuatnya berbeda dari yang sebenarnya. Aslinya memang begitu.

Menu baru yang kami cicipi ini, yaitu Sate Kanak, merupakan pengembangan dari Sate Merah.

Selama ini banyak pelanggan yang menanyakan menu yang tidak pedas karena menu Sate Ratu yang sudah ada pedas semua. Tadinya Om Budi tetap tidak mau menambah menu baru yang tidak pedas meski sudah banyak yang menanyakan, tapi rupanya Kompetisi Ngulik Rasa telah mengubah pendirian Om Budi.

3 yang atas adalah Sate Kanak, 3 yang bawah Sate Merah.

Mumpung banyak yang menanyakan menu yang tidak pedas, sekalian saja menjadikannya menu andalan untuk dilombakan sehingga pengembangannya bisa maksimal. Pengalaman ikut lomba sebelumnya memberi pelajaran kepada Om Budi tentang bagaimana mendapatkan hasil yang maksimal dalam waktu terbatas. Misalnya, Om Budi tidak mau lagi membawa daging ayam beku dari Jogja, melainkan beli dalam keadaan segar di Jakarta sebagai lokasi final. Kesegaran daging dan cara mengiris sangat menentukan keempukan menu-menu Sate Ratu.

Final Kompetisi Ngulik Rasa mempertemukan 5 finalis dari masing-masing kategori dan hanya dipilih satu juara saja. Om Budi merupakatan satu-satunya wakil dari Jogja.

Kompetisi Ngulik Rasa ini tidak hanya merupakan ajang pemilihan kreasi masakan terbaik tapi juga dilihat dari sisi pengelolaan bisnisnya. Ini adalah perwujudan komitmen Unilever Food Solutions (UFS) untuk membantu pengembangan industri kuliner Indonesia. Mungkin ada banyak orang yang bisa masak enak tapi mengemasnya dengan menarik ala food fusion dan memasarkannya butuh kemampuan yang berbeda. Om Budi sendiri mengaku tidak punya latar belakang sebagai chef dan bahkan tidak bisa masak. Tapi beliau punya ide-ide kreatif yang meyakinkan juri dari mulai ide menu, pengembangan hingga pemasarannya. Untuk kerja kerasnya itu, Sate Ratu mendapat hadiah dari UFS sebesar Rp 50.000.000,-.

MENIKMATI KELEZATAN SATE KANAK

Menu baru ini disebut Sate Kanak karena bisa dikonsumsi oleh pelanggan yang tidak bisa makan pedas seperti usia taman kanak-kanak. Meski begitu, Om Budi tidak rela untuk meninggalkan ciri khas Sate Ratu sepenuhnya.

Jadi masih ada sedikit rasa pedas di Sate Kanak.

Kami sengaja diberi Sate Merah dan Sate Kanak dalam satu piring agar terlihat bedanya. Masing-masing kami mendapat sepiring sate dan semangkok kuah. Sedangkan untuk nasi kami hanya meminta satu porsi untuk berdua karena sedang diet. Kami berusaha mengurangi menu pendukung dan fokus pada menu utama dalam mengisi konten blog ini agar kesehatan tetap terjaga meski makan enak terus. Ternyata di Sate Ratu ini tidak bisa begitu. Menu-menunya enak sekali dimakan dengan nasi sehingga nasi kami habis dalam sekejap. Seharusnya kami tidak menolak 2 porsi nasi, ya. Heheheee.

Beruntung acara icip-icip ini bisa diikuti 2 admin jalansitu yang beda selera, jadi penilaian bisa lebih fair. Admin emak memutuskan Sate Kanak layak jadi juara. Sedangkan admin pemudi tidak bisa memutuskan karena dia suka sekali pedas seperti Sate Merah tapi juga tidak bisa memungkiri kelezatan Sate Kanak.

Wall of fame pengunjung Sate Ratu dari mancanegara sudah sampai 84 negara.

TIPS MENIKMATI MENU SATE RATU

Buat teman-teman yang penasaran dengan sate juara nasional Kompetisi Ngulik Rasa ini, datang saja ke Jogja Paradise Food Court stan Sate Ratu. Apakah bisa dibeli secara online? Tentu saja bisa! Tapi Om Budi menyarankan untuk dimakan di tempat karena kelezatan Sate Kanak maupun sate lainnya lebih terasa ketika barusaja matang. Kalau dibawa pulang dan dihangatkan lagi, teman-teman akan kehilangan sensasi menul-menulnya itu meski rasanya tidak berkurang, tetap sama enak.

Menu-menu Sate Ratu dihidangkan bersama kuah kaldu. Jadi kalau terasa kepedasan, kuah kaldu ini bisa menjadi penawar. Selain itu, lupakan diet nasi dulu, ya. Sate Kanak dan Sate Merah paling nikmat dimakan bersama nasi.

Harga-harga di Sate Ratu kelipatan Rp 5.000,- kecuali yang dibeli melalui aplikasi ojek online.

Gampangnya, satu porsi sate berharga Rp 25.000,-, sedangkan tambahan lain seperti nasi , kerupuk dan sebagainya dihargai Rp 5.000,-.

Kata Om Budi sih supaya gampang kembaliannya, tidak perlu menyediakan recehan. Iya juga, ya? Kami sering ribet sendiri memikirkan harga yang ganjil karena perempuan kalau memilih menu itu sambil berhitung dalam hati. Celakalah yang tidak pandai matematika. Belum lagi kadang kasir meminta uang pas sehingga merepotkan pelanggan. Harga tersebut juga sudah termasuk pajak, jadi kalau mau patungan dengan teman-teman se geng, harganya persis sama seperti yang tertera dalam daftar harga. Asik, kan?

Sate Ratu
Jogja Paradise Foodcourt
Jalan Magelang No.KM. 6, Kutu Tegal, Sinduadi, Kec. Mlati
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 50000
Telepon: 0815-5556-666
Jam buka: 11.00 - 21.00, Minggu tutup

Tom's Milk memiliki beberapa cabang di seputar Daerah Istimewa Yogyakarta. Cabang yang pernah kami coba adalah di HOS Cokroaminoto karena kebetulan sering main ke rumah teman di belakang cafe itu.

Susu durian (paling depan) Rp 9.500,-
Susu strawberry Rp 8.500,-
Susu vanilla Rp 9.500,-
Roti bakar oreo Rp 10.500,-
Harga belum termasuk pajak 10%

Baca juga: Warung Ijo Kaliurang Jogja Pak Supardi

Kami kesini sudah lama, jadi maaf lupa kami pesan apa saja. Kwitansi disimpan tapi saking lamanya, tulisannya sudah luntur.

Waktu itu hari Sabtu dan baru saja selesai Maghrib. Tapi ketika sampai di Tom's Milk, halaman depannya sudah banyak kendaraan parkir. Untung tempatnya lumayan lega juga, jadi masih ada beberapa tempat duduk. Kami suka susu. Berhubung Kalimilk sudah tutup permanen, pilihan kami jadi terbatas. Semoga saja Tom's Milk bakalan lama bertahan.

Susu di Tom's Milk tidak terlalu kental atau creamy. Jadi buat yang tidak terlalu suka susu, ini enggak akan bikin eneg kok, seperti jus aja gitu. Segar!

Baca juga: Nyantai Di Rumah Coklat Jogja

Kami juga memesan beberapa snack. Tapi sayang kami baru ingat untuk memotret ketika sudah habis. Terus terang mood kami agak terganggu waktu itu karena menunggu susunya cukup lama sampai makanan ringan yang kami pesan sudah habis kami makan, susunya tidak kunjung datang. Setelah susunya datang, barulah kami merasa lega.

Karena itu, tempat ini lebih cocok buat anak-anak muda yang ingin santai karena tidak akan resah jika susunya belum datang. Apalagi jika datang bersama pacar seperti yang kami lihat malam itu. Sementara kami datang sekeluarga yang tujuannya memang cuma mau minum susu, bukan mau ngobrol. Heheee.

Soal harga, murah deh. Cocok buat kantong mahasiswa yang nyambi cari duit dengan bikin les privat.

Tom's Milk

Jl. HOS Cokroaminoto No.193A, Tegalrejo, Kec. Tegalrejo

Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55244

Telepon (0274) 5013910

Jam buka 16.00 - 24.00

Preksu atau Ayam Geprek Susu cukup populer di lingkungan kampus Jogja. Preksu punya beberapa cabang atau outlet seputar kampus atau daerah kos-kosan. Kali ini mau cerita tentang cabang Deresan yang dekat dengan kampus Universitas Negeri Yogyakarta atau UNY.

Waktu itu perlu makan siang dekat dengan UGM yang harganya murah dan bikin kenyang. Kami mendapat rekomendasi untuk ke Preksu Deresan. Loh kok malah dekat UNY? Heheheee, jadi UNY dan UGM itu bertetangga baik. Pertimbangannya karena parkir mobil lebih lega. Kebanyakan pelanggan adalah mahasiswa yang membawa sepeda motor sehingga pengelola fokus di segmen tersebut. Agak sulit mencari tempat usaha dengan parkiran luas di seputar kampus.

Sampai lokasi, jam makan siang masih sekitar setengah jam lagi sehingga belum terlalu ramai pengunjung. Tidak demikian dengan antrian driver ojek makanan yang sudah panjang. Rupanya banyak yang tidak bisa meninggalkan kampus, kos maupun tempat kerja sehingga pesan makanan lebih awal agar menu makan siang bisa didapatkan tepat pada jam istirahat.

Bagi yang belum pernah kesini, cara mengambil atau pesan makanannya berbeda dengan tempat makan lain. Sewaktu datang, langsung saja ambil piring, nasi dan lauk. Ambil nampan jika kewalahan membawanya. Setelah itu antri di bagian geprek. Harap bersabar karena mbaknya ngerjain satu per satu sendirian. Disini pula bisa memilih topping yang diinginkan, misalnya keju parut, saus keju, berbagai jenis sambal dan sebagainya.

Ayam yang digeprek ini merupakan ayam goreng tepung yang disebut sebagai ayam crispy. Jika ayamnya tidak digrepek, bisa langsung skip antrian lalu memesan minuman, membayar dan cari tempat duduk untuk makan. Rekomendasi kami sih sebaiknya digeprek saja karena jika tidak digeprek, tepung di ayam gorengnya agak keras. Sedangkan topping favorit kami adalah keju parut.

Untuk minuman, jika memilih es teh bisa langsung ambil sendiri. Untuk minuman lain harus pesan. Meski judulnya geprek dan susu, tapi kami lihat kebanyakan tidak pesan susu, melainkan mengambil es teh.

Mengapa rumah makan ini disukai cowok-cowok padahal harganya tidak murah banget meski juga tidak termasuk mahal untuk lingkungan kampus yaitu sekitar Rp 15.000,- untuk nasi dan ayamnya? Ini karena nasi boleh mengambil sendiri dengan bebas. Tahu sendiri kan cowok-cowok itu butuh karbohidrat yang lebih banyak daripada cewek. Buat yang makannya banyak, harga Rp 15.000,- se porsi itu jadi terasa murah banget. Lagipula ayamnya itu cukup besar buat bolak-balik menambah nasi tanpa perlu beli lauk lagi.

Belum lagi es teh nya yang cuma Rp 3.500,- per orang dan boleh mengambil sesuka hati. Tapi jangan lupa ambil seperlunya ya, jangan sampai mubazir.

Rincian harga per porsi yang kami pilih saat itu:
Nasi ayam geprek Rp 15.000,-
Nasi ayam jamur crispy Rp 15.000,-
Keju parut Rp 3.000,-
Saus keju Rp 3.000,-
Cah kangkung Rp 5.000,-
Es teh Rp 3.500,-
Semuanya sudah termasuk pajak.

Tips tambahan, jika mengambil mangkuk sayur cukup 1 porsi saja untuk berdua karena meski mangkuknya kelihatan kecil, tapi isinya banyak.

Jika teman-teman melihat google map di bawah, posisi tepatnya tidak seperti itu tapi tidak meleset jauh kok. Sekitar situ juga, pasti ketemu. Selamat makan!

Preksu (Geprek & Susu)

Jl. Tapak Dara, Gambir, Deresan
Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Website: www.preksu.com
Jam buka: 09.00 - 22.00

Kalau kalian sering lewat Muntilan atau akan berlibur ke Borobudur dari Jogja, rugi kalau enggak mampir ke Sop Empal Bu Haryoko Muntilan. Lokasinya mudah dicari karena di tengah kota. Kalian pasti lewat jalan utamanya, cuma perlu belok sedikit ke sebuah jalan.

Sop Empal Bu Haryoko Muntilan yang bercat hijau.

Petualangan kami sampai ke Sop Empal Bu Haryoko berawal dari rasa penasaran atas keberadaan beberapa rumah makan bertema sop empal di Jogja. Rumah makan tersebut cukup ramai sehingga menarik kami untuk mencoba. Setelah mencoba kami tidak terlalu puas karena harganya lumayan mahal dibandingkan dengan isinya. Sop empal ini terdiri dari nasi, sop bihun dan empal daging. Hanya saja porsi sop bihun beningnya tidak sampai bikin kenyang dan daging empalnya juga cuma sedikit.

Kami punya banyak teman blogger traveller dan diantara mereka ada yang mengulas Sop Empal Bu Haryoko. Semua yang pernah menulis tentang Sop Empal Bu Haryoko merasa puas dan merekomendasikannya. Kami pikir mereka berlebihan karena kami sudah tahu seperti apa sop empal Muntilan itu meski bukan Bu Haryoko. Tapi akhirnya kami penasaran juga. Kami pikir tak ada salahnya membuktikan, toh sejalan kalau kami ke arah Magelang. Tidak butuh terlalu banyak usaha.

Tahu Gimbal Pak Yono Jogja Banyak Udangnya

Senja Di Wedang Bajigur Batas Kota Jogja

Sate Ratu Jogja, Berprestasi Dan Dikunjungi Tamu Dari Puluhan Negara

Suatu hari, seorang teman bertanya apakah saya sudah pernah mencicipi Sate Ratu?

Fish & Pasta Murah Di Seberang GOR UNY

Enaknya Mie Ayam Palembang Afui Dekat UGM Jogja

Yang Baru Di Sekaten 2019 Yogyakarta

PERJALANAN SEKATEN

SEKATEN 2019

Minum Jamu Godhog Merapi Farma Herbal Kaliurang Jogja

Soto Hollywood Yang Legendaris Dekat UII Jogja

Chingu Cafe Yogyakarta, Instagramable Korean Food Favorit Remaja

H Subali Raja Sate Ditengah Sepinya Pantura Batang

Keluar Tol Demi RM Garang Asem H Masduki Jl Jenderal Sudirman Pekalongan

Ke Cirebon Cuma Mau Mencicipi Nasi Jamblang Ibu Nur

Soto Lamongan Pak Narto Selokan Mataram Jogja Dekat UGM

Soto Lamongan Pak Narto

Kartu Kredit Penyelamat Liburan Dan Cara Mendapatkannya

LIBURAN TANPA PERSIAPAN

HOTEL TAK TERIMA UANG TUNAI

PENTINGNYA KARTU KREDIT UNTUK LIBURAN

Kopi Bukan Luwak Pakem Dengan Menu Dan Suasana Ndeso

HUBUNGAN KOPI BUKAN LUWAK DAN KOPI KLOTOK

JAM BUKA KOPI BUKAN LUWAK

MENU KOPI BUKAN LUWAK

RM Demangan Yogyakarta, Tempat Makan Rindang Dengan Menu Khas Indonesia

SUASANA RM DEMANGAN YANG TEDUH

MENU RM DEMANGAN

Lezatnya Kreasi Sate Ratu Jogja, Juara Nasional Kompetisi Ngulik Rasa

SATE RATU MAKIN MAJU

SATE KANAK SANG JUARA

MENIKMATI KELEZATAN SATE KANAK

TIPS MENIKMATI MENU SATE RATU

Tom's Milk HOS Cokroaminoto Jogja, Tempat Santai Anak Muda

Preksu Deresan Jogja, Ayam Geprek Dan Susu Favorit Cowok-cowok

Preksu (Geprek & Susu)

Sop Empal Bu Haryoko Muntilan Tiada Duanya