Tahu Gimbal Pak Yono Jogja Banyak Udangnya

Yang pernah lewat jalan Tentara Pelajar, tepatnya seputar bank BPD DIY pada siang hari, pasti akan memperhatikan rame-rame di pinggir jalan ini. Deretan mobil yang parkir di depan sebuah warung sering membuat macet lalu lintas yang menuju perempatan Pingit. Sebenarnya, mobil-mobil yang parkir masih menyisakan setengah lebar jalan untuk lewat. Tapi posisinya yang berada di tikungan, membuat mobil yang mau lewat kecele mengantri dibelakangnya karena mengira mobil-mobil tersebut sedang antri traffic light. Saya sarankan sih tukang parkir menyediakan satu cone untuk diletakkan di belakang mobil yang parkir paling belakang. Dengan begitu mobil yang mau lewat bisa ancang-ancang melebar ke kanan dan nggak kecele.

Okey, kembali ke tahu gimbal. Setahu saya tahu gimbal itu makanan khas Semarang. Karena itu, awalnya saya tidak tertarik untuk membeli. Tapi melihat warung tersebut yang selalu ramai, akhirnya tergoda juga.

Awalnya saya tidak terlalu terkesan karena penampilannya seperti tahu tek, hanya saja ada telur ceploknya. Setelah lama tidak kesana, saya kesana lagi karena butuh makan dan sedang berada di daerah itu. Di kesempatan kedua ini barulah saya heboh karena merasakan ada sesuatu yang renyah, yang bukan sekedar bakwan. Udang! Dan udangnya ada terus, dan terus.

Mungkin saya berlebihan tapi rasanya memang beda banget dengan waktu pertama kali beli. Mungkin ini ada hubungannya dengan musim udang. Di waktu tertentu kita kan sulit menemukan udang di pasaran. Kalaupun ada, harganya bisa melambung dua kali lipat. Tapi setelah beberapa kali beli, saya masih merasakan udangnya, tuh.

Lalu berapa harga tahu gimbal lengkap dengan ketupat, telur ceplok, gimbal udang, dan sayuran ini? Cukup Rp 14.000,- saja per porsi. Kalau beli gimbalnya saja, harganya Rp 4.000,-.

Oya, saya belum pernah makan disana, ya. Saya selalu beli bungkus karena tempatnya ramai sehingga tidak kebagian tempat duduk dan parkirnya bikin was-was. Tapi itu bukan berarti antrinya lama, lo. Penjualnya terus membungkus beberapa porsi untuk stok. Jadi ketika ada pembeli minta bungkus, nggak perlu menunggu, bisa langsung bayar. Jangan khawatir mbedhedek (Ih apa sih bahasa Indonesianya?) karena saus kacangnya dipisah.

Nah, teman-teman. Kalau pengin tahu gimbal nggak perlu jauh-jauh ke Semarang deh.