Setahu saya, tempat ibadah dari agama yang berbeda itu bisa kita temui di beberapa kota. Masing-masing umat menjalankan ibadah dengan tenang dan saling menghargai. Pagar merupakan batas antara “agama kami” dan “agama mereka”. Tapi bagaimana jika tak berpagar, tak ada sekat tegas kecuali dinding bangunan itu sendiri? Mesjid dan vihara kecil di kompleks pertokoan mal SKA Pekanbaru ini menjawab bahwa itu sama sekali bukan masalah. Bagiku agamaku, bagimu agamamu. Setelah beribadah di tempat masing-masing, mereka bisa ngopi bareng di kedai kopitiam disebelahnya. :D
↧